Senin, 13 Januari 2020

STADIUM GENERAL PEMBELAJARAN METODE UMMI

Magelang : Senin , 13 Januari 2020
Stadium General Pendidikan dan Pembelajaran AlQur'an Metode Ummi melalui ROHIS Islamic Study Club SMP Negeri 8 Magelang
Al-Qur’an adalah kitab suci yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW., sebagai salah satu rahmat yang tidak ada taranya bagi alam semesta. Di dalamnya terkumpul Wahyu Ilahi yang menjadi petunjuk, pedoman dan pelajaran bagi siapa yang mempercayai serta mengamalkannya. Bukan itu saja, Al-Qur’an itu adalah Kitab Suci yang paling penghabisan diturunkan Allah, yang isinya mencakup segala pokok-pokok syariat yang terdapat di dalam Kitab-kitab Suci yang diturunkan sebelumnya. Karena itu, setiap orang yang mempercayai Al-Qur’an, akan bertambah cinta kepadanya, cinta untuk membacanya, untuk mempelajari dan memahaminya serta untuk mengamalkan dan mengajarkannya sampai merata rahmatnya dirasai dan dikecap oleh penghuni alam semesta.
Setiap Mu’min harus yakin, bahwa membaca Al-Qur’an saja sudah termasuk amal yang sangat mulia dan akan mendapat pahala yang berlipat ganda. Sebab, yang dibacanya itu adalah Kitab Suci Ilahi. Al-Qur’an adalah bacaan yang paling baik bagi seorang Mu’min. Baik dikala senang maupun susah, di kala gembira ataupun sedih. Malahan membaca Al-Qur’an itu bukan saja menjadi amal dan ibadah, tetapi juga menjadi obat dan penawar bagi orang yang gelisah jiwanya.
Oleh barang tentu kita mempunyai kewajiban dan tanggung jawab terhadap Al-Qur’an. Di antara kewajiban dan tanggung jawab itu ialah mempelajarinya dan mengajarkannya. Belajar dan mengajarkan Al-Qur’an adalah kewajiban suci dan mulia. Rasulullah s.a.w. telah mengatakan : ” Yang sebaik-baik kamu ialah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.” Dalam hadits lain Rasulullah mengatakan :” Sesungguhnya seseorang yang berpagi-pagi pergi mempelajari ayat-ayat dalam Kitabullah lebih baik yang seperti itu daripada mengerjakan sembahyang sunat 100 rakaat.” Dari hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas , Rasululah juga mengatakan :”Siapa-siapa yang mempelajari Kitabullah, kemudian diamalkannya isi yang terkandung di dalamnya, Allah akan menunjukinya dari kesesatan dan akan dipeliharanya pada hari kiamat dari siksa yang berat.”
Jadi belajar Al-Qur’an itu merupakan kewajiban yang utama bagi setiap mu’min , begitu juga mengajarkannya. Dari uraian diatas sehingga penulis ingin membahas lebih jauh mengenai hal ini.
Hukum asal membaca Al Qur’an sesuai dengan kaidah ilmu tajwid adalah wajib ‘ain. Sementara hukum mempelajari ilmu tajwid adalah fardhu kifayah. Artinya, jika sudah ada beberapa orang yang belajar ilmu tajwid, maka gugurlah kewajiban belajar bagi yang lainnya. Dalam banyak kasus, hal ini sering dijadikan alasan bagi sebagian orang yang enggan belajar Al Qur’an. “Sudah banyak orang yang belajar Al Qur’an, maka saya sudah terwakili.”
Jika kita melihat dari sisi ini, maka benar jawaban bahwa mempelajari ilmu tajwid adalah fardhu kifayah. Tapi perlu juga dipahami bahwa ada kaidah yang menyatakan,
Lil wasail hukmul maqosid —hukum sarana disesuaikan dengan hukum tujuan.
Maksudnya adalah, jika melaksanakan shalat hukumnya wajib, maka belajar tata cara shalat menjadi wajib. Begitu pula membaca Al Qur’an sesuai kaidah ilmu tajwid. Jika kita tidak belajar, bagaimana mungkin kita akan bisa? Jika kita tidak bisa, bagaimana mungkin kita akan shalat? Apakah mungkin ilmu itu akan turun begitu saja? Rasulullah sendiri bertalaqqi kepada Malaikat Jibril, padahal beliau adalah seorang yang ucapannya paling fashih. Tidakkah kita memahami hakikat ini?
Keutamaan Al Qur’an
Jika memahami keutamaan belajar Al Qur’an dan keunggulan menjadi Ahlul Qur’an, maka akan menemukan hal-hal yang menakjubkan. Di antara hadits-hadits Rasulullah tentang hal ini adalah…
“Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari dan mengajarkan Al Qur’an”
“Bacalah Al Qur’an, sesungguhnya ia akan datang pada hari Kiamat menjadi pemberi syafa’at bagi orang-orang yang bersahabat dengannya”
B. TUJUAN
Kegiatan Pendidikan Karakter dan Pembelajaran Al-Qur’an Metode Ummi bagi para Peserta Didik Kelas 7 SMP Negeri 8 Magelang yang dilaksanakan dengan tujuan :
1. Untuk meningkatkan pemahan terhadap Al Quran ;
2. Untuk menambah
ilmu bagi peserta didik dalam pencapaian visi dan misi sekolah untuk sebuah tujuan pendidikan guna membentuk peserta didik yang bertaqwa dan berakhlaq mulia;
3. media pengembangan diri
bagi peserta didik
4. Sarana memberantas buta huruf hijaiyah
5. Sarana Pendidikan Karakter dan Akhlaq Siswa
C. METODE
Kegiatan Pendidikan Karakter dan Pembelajaran Al-Qur’an Metode Ummi dilakukan dengan sistem klasikal dengan pemaparan materi pokok dan penunjang dari para narasumber yang tela ditunjuk, ditambah dengan praktek sistem pengajaran al-Qur'an . (terlampir)

D.
PANITIA DAN NARASUMBER
Kegiatan Pendidikan Karakter dan Pembelajaran Al-Qur’an Metode Ummi, Insya ALLAH akan diisi oleh para narasumber yang berasal dari : LPTQ Metode Ummi
dan Guru – Guru SMP Negeri 8 Magelang yang tercantum dalam kepanitian (terlampir)

E. WAKTU, TEMPAT DAN PESERTA
Kegiatan pendidikan dan pelatihan, Insya ALAH akan dilaksanakan pada :
Waktu                         : Setiap Hari Senin
Tempat           : SMP Negeri 8 Magelang
Adapun peserta direncanakan berjumlah 220 siswa

F. PENUTUP
Akhirnya, kita berdoa kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, semoga Dia mengerakkan hati dan memudahkan langkah kita dan umat Islam lainnya untuk kembali kepada Kitabullah dan tidak meninggalkannya. Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ’Alaihi Wa Sallam : ”"Sesungguhnya Allah mengangkat beberapa kaum dengan Kitab (Al Qur`an) ini dan menghinakan yang lain dengannya pula." (HR. Muslim).





Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar