ISC SPENAPAN. News | Magelang , 12 Agustus 2019 . Panitia Kegiatan Hari Raya Idul Adha , ROHIS Islamic Study Club mengadakan kegiatan" Spenapan Berqurban " dengan menyembelih 5 ekor Kambing yang kemudian dibagikan kepada seluruh siswa yang tidak mampu, yatim,piatu, dan yatim piatu. Juga dibagikan kepada pondok pesantren dalam hal ini pondok pesantren tidar dan panti asuhan Nurul Qur'an dan Ummul Quro'.
![]() |
Pendistribusian daging qurban ke pondok pesantren tidar |
Hal ini dalam rangka memberikan pembelajaran dan makna dalam ibadah Qurban.
![]() |
Pendistribusian daging qurban ke panti asuhan Nurul Qur'an dan Ummul Quro' |
Tiada amalan anak cucu Adam pada hari raya qurban yang lebih disukai Allah melebihi dari mengucurkan darah (menyembelih hewan qurban), sesungguhnya pada hari kiamat nanti hewan-hewan tersebut akan datang lengkap dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya, dan bulu- bulunya. Sesungguhnya darahnya akan sampai kepada Allah –sebagai qurban– di manapun hewan itu disembelih sebelum darahnya sampai ke tanah, maka ikhlaskanlah menyembelihnya.” (HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi)
Qurban merupakan bagian tidak terpisahkan dari perayaan idul adha yang dirayakan setiap tanggal 10 Zulhijjah. Setelah umat Islam shalat idul adha, maka dilanjutkan dengan memotong hewan qurban. Umat Islam yang memiliki kelebihan rezeki sangat disarankan melaksanakan qurban. Bahkan, jika dilandasi niat yang kuat karena Allah, seorang pemulung pun mampu melaksanakan qurban. Ibadah qurban, bukan hanya dilaksanakan pada tanggal 10 Zulhijjah saja, tetapi bisa dilakukan juga pada tanggal 11, 12, sampai 13 Zulhijjah yang dikenal dengan hari tasyrik.
![]() |
Pendistribusian ke siswa Spenapan |
Sedikitnya, ada empat pelajaran yang dapat diambil dari pelaksanaan qurban. Pertama, bentuk rasa cinta kepada Allah. Ritual qurban berawal dari kisah nabi Ibrahim AS diuji oleh Allah SWT untuk menyembelih anaknya, Nabi Ismail AS. Ujian tersebut didasari dari nadzarnya yaitu bahwa demi rasa cintanya kepada Allah, kalau Beliau dikaruniai anak, maka Beliau akan mengurbankannya. Pada waktu itu, Nabi Ibrahim AS belum memiliki anak dari perkawinannya dengan Siti Sarah sampai kemudian atas permintaan Siti Sarah, Nabi Ibrahim AS menikah dengan Siti Hajar. Dari perkawinannya dengan Siti Hajar tersebut, dikaruniai anak yang diberi nama Ismail. Kemudian, Allah mengujinya berupa perintah untuk menyembelih anaknya sebagaimana nadzar yang pernah disampaikannya sebelum memiliki anak.
Dengan dilandasi oleh keimanan kepada Allah SWT, maka Nabi Ibrahim AS, Siti Hajar, dan anaknya, nabi Ismail AS dengan sukarela melaksanakan perintah tersebut. Karena pada dasarnya apa yang dimiliki manusia adalah titipan dari Allah. Kalau Sang pemilik ingin mengambilnya, maka tidak ada yang bisa menghalanginya. Pesan dari kisah Nabi Ibrahim AS tersebut adalah bahwa kecintaan kepada anak atau harta jangan mengalahkan kecintaan kepada Allah SWT. Oleh karena itu, qurban merupakan bentuk ketaatan dan rasa cinta seorang hamba terhadap Allah SWT
0 komentar:
Posting Komentar