Selasa, 09 April 2019

PEMBENTUKAN GENERASI YANG BERPRESTASI DAN CERDAS

BE SMART MUSLIM GENERATIONS


Didiklah anak-anakmu sesuai dengan zamannya. Karena mereka akan hidup pada zaman yang berbeda dengan zamannmu,” inilah quote yang sangat popular dari Ali Abi Thalib, RA. Sosok sahabat keempat umat Islam yang dikenal dengan kepintaran, kejujuran dan juga kesetiaannya terhadap Rasulullah SAW.   
Mendidik dan membesarkan anak adalah amanah dari Allah SWT yang harus dijalankan dengan sebaik-baiknya. Banyak hal yang harus diperhatikan untuk menentukan pola pendidikan yang terbaik bagi masing-masing anak, apalagi mereka hidup zaman modern saat ini, yang kita kenal dengan generasi Z.

Saat ini, kedua muslim luar biasa tersebut telah menyelesaikan studi doktoral-nya di Jepang. Kedua muslim luar biasa ini tentunya hanya segelintir para kader Rohis yang banyak memberi pengaruh buat para pemuda Indonesia, orang-orang ini adalah para motivator muslim yang selalu memberi semangat untuk anak-anak muda indonesia agar terus berprestasi. Keseimbangan hablum minallah dan Hablum minannas lah yang menjadikan anggota rohis tidak hanya cerdas secara spiritual tetapi juga cerdas secara intelegensia sehingga dapat berprestasi di dunia dan di akhirat.

Dari pola hidup, pembicaraan Kader-kader Rohis tidak ngawur dan tidak membicarakan hal-hal yang berbau hedonis. Pembicaraan kader-kader Rohis selalu berbobot dan punya misi yang baik untuk kemaslahatan Ummat, bukan misi Teror seperti yang di Fitnahkan. Kader Rohis selalu di warnai dengan aktifitas ibadah dimana saja dia berada. Disaat teman-teman lain sibuk bermalam minggu bersama kerabat dan teman-teman, para aktifis Rohis lebih meyibukkan diri berada di Mesjid/Mushallah untuk melakukan Aktifitas MABIT (Malam Bina Iman dan Taqwa).

Anak Rohis setiap pekan selalu meng Upgrade dirinya dalam hal Fikriyah,Ruhiyah dan Jasadiyah. Itulah yang membuat para aktifis Rohis mempunyai kualitas. Rohis tidak pernah dibekali Ilmu-ilmu teror meneror. Rohis tidak pernah diajarkan cara merakit bom, Rohis tidak pernah diajarkan memusuhi pemerintah, Rohis tidak pernah diajarkan radikal. Bahkan Rohis diajarkan bagaimana menjadi Pemuda yang bermanfaat untuk Bangsa ini bukan menjadi orang yang meresahkan buat bangsa ini.
Tetapi miris ketika 5 September 2012, Program “Metro Hari Ini” menayangkan dialog interaktif dengan tema “Awas, Generasi Baru Teroris”. Di dalam program TV tersebut dijelaskan mengenai pola rekruitmen teroris muda yakni [1] sasarannya siswa SMP akhir – SMA dari sekolah umum; [2] masuk melalui program ekstrakulikuler di masjid-masjid sekolah; [3] Siswa-siswi yang terlihat tertarik kemudian di ajak diskusi ke luar sekolah; [4] Dijejali berbagai kondisi yang buruk pnguasa korup, keadilan tidak seimbang dan; [5] dijejali dengan doktrin bahwa penguasa adalah thoghut/kafir/musuh. Bahkan rekaman yang dimiliki KPI menunjukkan bahwa adanya penyebutan ‘Rohis” yang diucapkan salah seorang narasumber, (Republika.co.id, 17/9).
Pemberitaan di atas membuat hati para aktivis dakwah berguncang. Bagaimana tidak, di tengah tawuran yang semakin intens terjadi, penyalahgunaan narkoba yang tak kenal usia, seks bebas yang semakin merajalela, dan sederet permasalahan remaja lainnya, muncul tuduhan negatif tentang rohis yakni rohis adalah tempat pembentukan teroris. Padahal rohis justru sangat diperlukan dan sangat mendukung upaya menyelesaikan segala permasalahan-permasalahan tersebut. Terjadi tanda tanya besar dalam hal ini. Ketua MUI Lampung, Mawardi AS menyatakan, “Bagaimana mungkin, organisasi yang memiliki peran penting dalam menyelamatkan pemuda agar memiliki pribadi yang berkarakter justru dinyatakan sebagai tempat pembentukan teroris?”.

Mari kita urai sekilas tentang apa itu Rohis yang sesungguhnya. Rohis berasal dari dua kata, Rohani dan Islam. Rohis merupakan lembaga Ke-Islaman yang biasanya hadir di sekolah. Fungsi Rohis adalah wadah untuk pemberdayaan potensi siswa-siswi yang berminat dalam aktivitas ke-Islaman seperti mentoring, berbagi, berdiskusi, dan lain-lain dalam nuansa yang Islami. Rohis, membina para siswa untuk bisa berakhlaq Islami. Rohis, bukanlah sekumpulan orang-orang yang baik, melainkan sekumpulan orang yang belajar menuju kebaikan. Untuk terus berbenah menjadi lebih baik.
Indonesia telah gemuk dengan orang-orang yang berprestasi secara akademik, orang-orang berbakat, orang-orang cerdas. Tapi apalah manfaatnya jika mental orang-orang berkelebihan itu anjlok, justru kecerdasannya membahayakan orang-orang di sekitarnya, yang jauh apalagi yang dekat. Rohis adalah lembaga pendidik mental, perangkat wajib bagi sekolah-sekolah yang ingin mencetak generasi berkarakter baik, bermental baik, dan menginginkan kebaikan tidak hanya untuk dirinya saja, tapi bagi semua.

Pembinaan kader belia dikalangan Ummat Islam sudah terbukti keberhasilannya membentuk generasi yang luar biasa. Rasulullah Muhammad Saw, membina angkatan muda untuk menjadi kader-kader emas dalam memperjuangkan Islam. Bacalah kisah Ali ibnu Abi Thalib, Usamah Bin Zaid, Abdullah bin Abbas, Thalhah bin Ubaidillah dan masih banyak lagi anak muda yang di bina oleh Rasulullah menjadi sosok yang mempunyai pengaruh besar dalam berkembangnya Islam. Maka jangan heran, tuduhan dan berbagai mancam Fitnah dilayangkan mereka-mereka kepada aktifitas kaum muslimin ini karena mereka sadar bahwa akarnya berada pada pembinaan kaum muda.

0 komentar:

Posting Komentar